• Urgensi Amar Ma'ruf dan Nahyi Mungkar

  • New Masyarakat.net
  • Urgensi Amar Ma\

    Aswar Hasan (aras)

     Aswar Hasan

    وَلْتَكُنْ مِّنكُمْ أُمَّةٌۭ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

    “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'rufdan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S: Ali ‘Imran ayat 104)

    كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ  لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِوَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ

    “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (Q.S: Ali ‘Imran ayat 110).

    وَٱلْمُؤْمِنُونَ وَٱلْمُؤْمِنَـٰتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِوَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَوَرَسُولَهُۥ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ ٱللَّهُ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

    “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”(QS: At-Taubah ayat 71).

    "مَنْ رَأَى مِنكُم مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْيَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَٰلِكَ أَضْعَفُ الإِيمَانِ."

    Artinya:

    "Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika tidak mampu juga, maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim).

    Ayat dan hadis tersebut membicarakan tentang amar ma'ruf nahi munkar yang merupakan prinsip fundamental dalam ajaran Islam yang berarti "menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran." Prinsip ini tidak hanya menunjukkan tanggung jawab pribadi, tetapi juga merupakan kewajiban sosial untuk menjaga moral dan nilai-nilai dalam masyarakat. Ajaran ini ditegaskan dalam Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW, sebagaimana yang telah dituliskan di atas, menjadi dasar penting dalam kehidupan umat Islamdalam bermasyarakat.

    Surat Ali Imran ayat 104 tersebut  menunjukkan bahwa keberadaan kelompok yang aktif mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran adalah ciri dari masyarakat yang dirahmati Allah. Tindakan ini menjadi ukuran keberhasilan suatu umat, bukan semata dari segi materi, melainkan dari kualitas sosial dan spiritual.


  • Baca Juga :

  • Sementara QS. Ali 'Imran: 110 menjelaskan bahwa kebaikan suatu umat diukur dari sejauh mana mereka aktif menjaga moralitas sosial melalui amar ma'ruf nahi munkar.

    Amar ma'ruf nahi munkar tidak semata-mata menjadi tugas ulama atau tokoh agama. Ia merupakan kewajiban kolektif (fardhu kifayah) yang harus dilaksanakan oleh umat Islam, dan dalam kondisi tertentu bisa menjadi fardhu ‘ain (kewajiban individu) jika tidak ada orang lain yang melakukannya.

    Prinsip ini memiliki dua sisi penting: menyebarkan kebaikan dan mencegah kerusakan. Kebaikan (ma’ruf) dalam Islam mencakup segala sesuatu yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya, seperti kejujuran, tolong-menolong, adil, dan berbuat baik kepada sesama. Sedangkan kemungkaran (munkar) adalah segala bentuk perbuatan yang dilarang, seperti korupsi, fitnah, kekerasan, dan segala hal yang merusak tatanan kehidupan sosial.

    Implementasi amar ma'ruf nahi munkar harus dilakukan dengan hikmah dan kelembutan, bukan dengan kekerasan. Dalam QS. An-Nahl: 125, Allah berfirman:

    "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik."

    Setidaknya ada 3 (tiga) urgensi mengapa amar ma’rufnahi mungkar itu penting, yaitu:

    Pertama, amar ma’ruf nahi mungkar berfungsi sebagai mekanisme sosial untuk menjaga nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan saling mengingatkan tentang kebaikan dan melarang perbuatan buruk, masyarakat dapat terhindar dari kemerosotan akhlak, kekacauan, dan ketidakadilan. Prinsip ini membantu menciptakan lingkungan yang harmonis, adil, dan penuh kasih sayang.

    Kedua, perintah ini bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga kolektif umat. Dalam Al-Qur'an (Ali Imran: 110), Allah menyebut umat Islam sebagai “umat terbaik” karena mereka menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar. Artinya, eksistensi umat yang ideal bergantung pada sejauh mana mereka menjalankan misi ini secara konsisten dan bijaksana.

    Ketiga, amar ma’ruf nahi mungkar juga merupakan bentuk cinta terhadap sesama. Mengajak kepada kebaikan berarti ingin melihat orang lain bahagia, sukses, dan dekat dengan Allah. Sementara mencegah kemungkaran berarti mencegah kerusakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

    Perlunya Kekuasaan

    Untuk menunaikan nahi mungkar diperlukan kekuasaan.Disinilah pentingnya politik kekuasaan dalam Islam, sebab untuk mencegah/melarang perbuatan mungkar harus dengan kekuatan dan kekuatan itu, cuma ada pada kekuasaan, dalam bentuk hukum, dan peraturan perundang-undangan dan jalan menuju ke sana, adalah proses politik. Persoalannya sekarang, umat Islam lemah atau dilemahkan posisi dan politiknya dan, inilah tantangan umat Islam sekarang ini. Wallahu a’lambisawwabe.





  • Update Info Covid 19 Nasional dan Internasional Disini:

  • Tag :

  • Komentar :

  • Share :



Baca Lainnya



HAM ISLAM DALAM KHUTBAH WADA

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Islam Sebagai Pandangan Hidup (Way of Life)

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Antara \"Tamparan Sunyi\" Adnan dan Validitas Media Sosial

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Ketika Umat Islam Laksana Buih di Lautan

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

A Historic New York City Mayoral Election

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Negara Prioritas Dikunjungi Walikota New York terpilih

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Doa Untuk Kebenaran dan Kebenaran Menolak Kebatilan

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0


SOLIDARITAS DALAM ISLAM

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0