-
Merawat Persaudaraan (5)
-
Burhanuddin Marbas
-
Ustadz Hasid Hasad Palogai (Hasid)
Hasid Hasan Palogai
Ketua MUI Takalar
Sejak duduk di bangku kelas 2 MAN Tolitoli Sulteng, Saya ikut serta aktif di kepramukaan Saka Bayangkara, Pramuka binaan Kepolisian Resort Tolitoli. Kebanyakan anggotanya adalah putra-putri Anggota Polisi. Saya sendiri anak petani. Saat pemilihan Pengurus Saka, Saya terpilih menjadi Sekretaris dan terpilih menjadi ketua, Maxi Kendati, putra Kapten Pol. Kendati.
Ada tiga perbedaan "prinsip" yang kami miliki berdua, lalu menyatu dalam satu wadah, yakni : Pertama, berbeda latar belakang orang tua, satu anak polisi dan yang satunya anak petani, bergandeng kelindang di organisasi Pramuka anak-anak polisi. Saya bisa terselip, mungkin, karena rekomendasi DKC (Dewan Kerja Cabang) Gerakan Pramuka. Saya sendiri heran. bahkan terheran-heran, kenapa bisa terpilih dan disepakati menjadi sekretaris.
Kedua, kami berdua berasal dari suku dan etnis berbeda, satu dari Menado Sulawesi Utara dan satunya berasal dari tanah Mandar. Kedua suku ini punya karakteristik yang, boleh dikata, sangat jauh berbeda. Kemudian menyatu padu dalam wadah kepanduan yang sangat menekankan pentingnya ditanamkan penemuan persamaan daripada perbedaan.
Ketiga, kami berdua memiliki keyakinan agama yang berbeda, dia beragama Kristen beraliran Adven dan saya Muslim sejati. Tentu bisa berpotensi muncul ganjalan dalam menggerakkan organisasi, sementara kami berdua penggerak utama organisasi ini.
-
Baca Juga :
- Keluarga Hj Bau Emma Sambangi Owner Travel Al Buruj Makassar, Bahas Perihal Utang Rp1 Miliar
- Demi Berantas Premanisme, Sahroni Usul Polri Bentuk Timsus
-
Persentuhan kami berdua intens dalam wadah Saka Bayangkara terjadi antara tahun 1982 - 1984. Selama periode kepengurusan kami banyak cerita dan pengalaman yang menarik. Gerakan Pramuka itu banyak melakukan aktifitas antara Sabtu dan Minggu, salah satunya PERSAMI (Perkemahan Sabtu Minggu). Ajaran dan amalan penganut Adven yang prinsip adalah puasa dan tidak ada aktifitas lain pada hari Sabtu, menyapu dalam rumah saja pada hari itu tidak boleh, itu yang saya tahu waktu itu.
Saya menyiasati setiap kegiatan yang dilaksanakan padanhari Sabtu. Semua teman harus memahami keyakinan agama Ketua Saka. Hikmah yang mulai didapat pada usia yang masih sangat mudah. Meski,'berbeda, suku, latar belakang, termasuk agama. Tapi jangan sampai sendi-sendi persamaan dalam pergaulan kehidupan tidak ditemukan. Kami bersyukur karena nilai itu ditemukan dan dipraktekkan.
Alhamdulillah, dua tahun bersama, tarikan persaudaraan diantara sangat menonjol. Saya tidak tahu kenapa ada rindu dihati ingin bersua, setelah berpuluh tahun kami berpisah.
Antang, 5 Ramadhan 1443 H.
-
Update Info Covid 19 Nasional dan Internasional Disini:
-
Tag :
-
Komentar :
-
Share :