• Arkeolog Temukan Jejak Kaki Manusia Berusia 120 Ribu Tahun di Arab Saudi

  • Faisal Mursila
  • Arkeolog Temukan Jejak Kaki Manusia Berusia 120 Ribu Tahun di Arab Saudi

    Foto: Sky News

    Riyadh, MASYARAKAT.NET - Sejumlah jejak kaki manusia, gajah dan hewan lain yang berumur ratusan ribu tahun ditemukan di sekitar danau kering kuno di wilayah utara Tabuk, Arab Saudi. Temuan ini disinyalir sebagai bukti manusia paling awal di jazirah Arab.

    Melansir Sky News, para ahli mengatakan temuan jejak kaki yang diperkirakan berusia 120 Ribu tahun tersebut setidaknya dapat membantu memahami rute yang diambil manusia keluar dari Afrika.

    "Penelitian baru menunjukkan rute pedalaman, mengikuti danau dan sungai, mungkin sangat penting bagi manusia meninggalkan benua itu," ucap Mathew Stewart dari Institut Max Planck untuk Ekologi Kimia, seperti dilansir Sky News.

    "Jejak kaki adalah bentuk unik dari bukti fosil yang memberikan gambaran dalam waktu, biasanya mewakili beberapa jam atau hari, resolusi yang cenderung tidak kita dapatkan dari catatan lain," lanjutnya.

    Berdasarkan perawakan dan massa yang disimpulkan bahwa jejak-jejak kaki itu milik manusia modern, bukan Neanderthal, yang tidak diketahui berada di wilayah tersebut pada saat itu.

    "Kami tahu bahwa manusia mengunjungi danau ini pada saat yang sama hewan-hewan ini dan luar biasa untuk daerah tersebut, tidak ada peralatan batu. Tampaknya orang-orang ini mengunjungi danau untuk sumber air dan hanya untuk mencari makan pada saat yang sama dengan hewan," ujarnya.


  • Baca Juga :

  • Selain jejak kaki manusia, gajah dan hewan lain, ditemukan pula sebanyak 233 fosil.

    Sejak lama jazirah Arab umumnya dikenal sebagai daratan dengan medan yang terdiri dari gurun luas yang sulit dihuni, baik oleh manusia purba maupun hewan yang mereka buru.

    Namun, selama dekade terakhir, para peneliti telah menemukan bahwa daerah tersebut mengalami kondisi yang jauh lebih hijau dan lembab karena variasi alami dalam iklim.

    "Pada waktu-waktu tertentu di masa lalu, gurun yang mendominasi bagian dalam semenanjung berubah menjadi padang rumput yang luas dengan danau dan sungai air tawar permanen," ungkap Richard Clark-Wilson, dari Royal Holloway, Universitas London.

    Peneliti lain bernama Michael Petraglia, dari Max Planck Institute untuk Ilmu Sejarah Manusia, mengatakan kehadiran hewan besar seperti gajah dan kuda nil, bersama dengan padang rumput terbuka dan sumber daya air yang besar, mungkin telah membuat Arabia utara menjadi tempat yang sangat menarik bagi manusia yang bergerak di antara Afrika dan Eurasia.[fm]





  • Update Info Covid 19 Nasional dan Internasional Disini:

  • Komentar :

  • Share :



Baca Lainnya





SMSI Rapat Pra Raker

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Wali Kota Makassar Siap Support KPID Sulsel

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0


Menhan RI Pertemuan Pemimpin Redaksi

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0