• Catatan Penting Diskusi IDFF 2025

  • New Masyarakat.net
  • Catatan Penting  Diskusi IDFF 2025

    Catatan Penting Diskusi IDFF 2025(Aras)

    Jakarta, MASYARAKAT.NET- Tena, “Investing in Family Resilience to Face Contemporary Megatrends” diangkat oleh Koalisi Nasional Pembangunan Keluarga (KNPK) Indonesia bersama Penggiat Keluarga (GiGa Indonesia) pada International Discussion Forum on Families (IDFF) 2025, Sabtu(13/2025) pukul 08.00–12.00 WIB untuk sesi plenary dan dilanjutkan dengan sesi paralel pada pukul 13.00-16.00 WIB melalui zoom meeting, dihadiri 465 peserta dari kalangan akademisi, praktisi dan penggiat organisasi-organisasi keluarga.

    Ada tiga pakar internasional sebagai pembicara pleno:

    1. Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si. (Ketua KNPK/Ketua GiGa Indonesia, Guru Besar IPB University – Indonesia), membahas mengenai “Family Ecology Approach to Strengthening Family Resilience in Facing Global Megatrends”

    2. ⁠Assoc. Prof. So Young Lee, Ph.D. (Montclair State University – Amerika Serikat), membahas “Cross-Cultural Insights on Helicopter Parenting and Family Resilience”

    3. ⁠Prof. Dr. Suleyman Derin (Marmara University – Turki), membahas mengenai “Navigating Global Megatrends: Building Resilience and Family Mental Health in a Changing World”

    Adapun sebagai moderator Prof. Heru Susetyo, M.Si., M.Ag., Ph.D, Sinta Susanto Putri, S.P., M.Ed. dan Dr. Bagus Riyono, M.A., Psikolog

    Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati 5 Tahun KNPK Indonesia dan Hari Ibu Nasional 2025, sebagai bentuk komitmen memperkuat ketahanan keluarga di tengah dinamika global. Keluarga sebagai unit sosial terkecil memiliki peran strategis dalam pembentukan karakter, ketahanan mental, serta kualitas generasi masa depan.

    Namun, keluarga saat ini menghadapi beragam tantangan megatren kontemporer, seperti percepatan digitalisasi, tekanan ekonomi, perubahan struktur sosial, isu kesehatan mental, serta pola pengasuhan. Kondisi tersebut menuntut keluarga untuk lebih adaptif dan resilien dalam menjaga kesejahteraan dan keberlanjutan fungsi sosialnya.

    Sebagai pembicara ketiga, Prof. Dr. Suleyman Derin, Visiting Professor at ISTAC, IIUM & Faculty of Theology, Marmara University, Istanbul, Turki, menyampaikan bahwa ada beberapa tantangan utama yang dihadapi keluarga, yaitu;

    1) Redefinisi Nilai Moral, dimana ada upaya global untuk mengubah nilai moral, menghapuskan nilai-nilai tradisional, dan menggantinya dengan pandangan yang lebih fleksibel. Pendidikan kini lebih berfokus pada kebebasan individu tanpa batasan moral yang jelas;

    2) Serangan terhadap Struktur Keluarga Tradisional, dimana Proyek global ini bertujuan merusak peran ayah dan ibu, menggantinya dengan model lebih individualistik dan egaliter, termasuk penghapusan peran tradisional wanita sebagai ibu dan istri;


  • Baca Juga :

  •  3) Masalah Gender dan Orientasi Seksual, dimana Ideologi gender dan homoseksualitas dapat merusak struktur keluarga, mengaburkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, serta membingungkan identitas anak-anak;

    4) Ketergantungan pada Layar, dimana penggunaan media sosial yang berlebihan merusak komunikasi keluarga dan memperburuk keterasingan emosional, meningkatkan kecemasan dan konflik.

    Serangan terhadap Otoritas Orang Tua

    Ada dorongan untuk mengurangi kontrol orang tua terhadap anak-anak, yang semakin dipengaruhi oleh influencer online dan kurang mendapat bimbingan orang tua.

    Dampak Kesehatan Mental

    Perubahan sosial dan erosi struktur keluarga meningkatkan kecemasan, depresi, dan gangguan mental, terutama pada wanita, akibat hilangnya keseimbangan gender.

    Respon Islam terhadap Isu Gender

    Respons berbasis ajaran Islam terhadap ideologi gender modern sangat penting untuk menjaga pemahaman alami tentang perbedaan gender dan ketahanan keluarga.

    Rekomendasi Kebijakan dan Pendidikan

    Pendidikan orang tua yang bijaksana, serta kebijakan yang mendukung nilai-nilai moral dan ketahanan keluarga, sangat diperlukan untuk membangun masyarakat yang sehat.
    Kesimpulan

    Pembahasan ini menekankan pentingnya memperkuat ketahanan keluarga di tengah perubahan sosial yang pesat, dengan menjaga nilai-nilai moral, peran orang tua, dan kesejahteraan emosional anak-anak.(Bur)





  • Update Info Covid 19 Nasional dan Internasional Disini:

  • Tag :

  • Komentar :

  • Share :



Baca Lainnya







Dari Langit, Ratusan Prajurit TNI Terjun di Morowali

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Limbah Watch Massifkan Pengawasan Lingkungan

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0