• Doa Untuk Kebenaran dan Kebenaran Menolak Kebatilan

  • New Masyarakat.net
  • Doa Untuk Kebenaran dan Kebenaran Menolak Kebatilan

    Aswar Hasan (aras)

    Aswar Hasan

    Betapa sering kita melihat seseorang mengetahui hukum Allah, namun tidak menjalankannya. Seorang yang tahu bahwa riba itu haram, namun tetap melakukannya karena tergiur keuntungan. Atau seseorang yang tahu bahwa menzalimi orang lain itu dosa besar, namun terus melakukannya demi ambisi dunia. Dalam konteks ini, ilmu tanpa taufik adalah bahaya besar. Maka dari itu, doa ini bukan hanya doa permintaan ilmu, tetapi juga permintaan kekuatan untuk mengikuti petunjuk tersebut.

    Doa yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَااجْتِنَابَهُ 

    Artinya:

    "Ya Allah, perlihatkanlah kepada kami kebenaran itu sebagai kebenaran dan berilah kami kemampuan untuk mengikutinya. Dan perlihatkanlah kepada kami kebatilan itu sebagai kebatilan dan berilah kami kemampuan untuk menjauhinya.

    Doa ini dinukil oleh beberapa ulama dalam karya-karya mereka dan meskipun sanadnya tidak sekuat hadis-hadis mutawatir namun, maknanya sangat dalam dan sesuai dengan semangat Al-Qur’an dan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

    Dalam Al-Qur’an, Allah menegaskan bahwa manusia dibekali akal, hati, dan petunjuk. Namun, dalam realitasnya, petunjuk itu tidak cukup hanya dikenali—ia harus diikuti. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 286, Allah mengajarkan kepada kita agar senantiasa memohon kekuatan dalam menghadapi beban hidup, dan bagian dari permohonan itu adalah:

    رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا... لَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ 

    "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah... Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya."

    Ayat ini menunjukkan bahwa kemampuan untuk bertindak benar bukan hanya soal pengetahuan, tapi soal taufik dan kekuatan dari Allah. Maka tak cukup bagi manusia hanya tahu apa itu kebenaran ia harus memohon kepada Allah agar diberi kekuatan untuk menjalankan kebenaran tersebut, dan menjauhi kebatilan yang menggoda dengan rupa yang sering kali samar.

    Doa tersebut sangat penting, karena kebenaran tidak selalu tampak indah di mata manusia. Ia sering kali berat, tidak populer, dan menuntut pengorbanan. Sementara kebatilan bisa hadir dalam bentuk yang memikat, logis secara duniawi, dan menyenangkan nafsu. Di sinilah letak fitnah kehidupan: manusia bisa tertipu oleh kebatilan yang dibungkus seolah-olah kebenaran, atau justru membenci kebenaran karena tampak tidak sesuai dengan keinginan hawa nafsu.

    Imam Ibnul Qayyim rahimahullah pernah mengatakan bahwa petaka terbesar dalam kehidupan manusia bukanlah tidak tahu, tetapi menganggap yang batil sebagai kebenaran dan yang benar sebagai kebatilan. Inilah yang dimaksud dalam doa ini: kita memohon kepada Allah agar diberikan basirah (mata hati) yang mampu membedakan secara jernih antara yang hak dan yang batil, serta taufik untuk menempuh jalan yang benar itu.

    Doa ini sepatutnya menjadi bagian dari munajat harian kita. Di tengah dunia yang penuh fitnah, propaganda, dan ilusi dikebenaran semu, hanya Allah yang mampu menunjuki kita jalan yang lurus. Oleh karena itu, marilah kita jadikan doa ini sebagai permohonan utama dalam setiap sujud, dalam setiap malam, dalam setiap kesempatan:

    اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًاوَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ 

    Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang mengenal kebenaran, mencintainya, dan dimampukanuntuk menempuh jalan para nabi dan orang-orang saleh.

    LANGKAH MENGIKUTI KEBENARAN, MENOLAK KEBATILAN

    Agar bisa mengikuti kebenaran dan menolak kebatilan, seorang hamba perlu menempuh jalan yang bersumber dari hidayah (petunjuk), ilmu, dan taufik (pertolongan Allah). Tidak cukup hanya dengan mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, tapi harus disertai dengan ketundukan hati, kekuatan tekad, dan lindungan dari hawa nafsu serta syubhat (kerancuan berpikir). Berikut langkah-langkahnya secara mendasar dan praktis:

    1. Memohon Hidayah dengan doa yang terus-menerussembari menyadari bahwa kunci pertama adalah menyadari bahwa kemampuan membedakan dan mengikuti kebenaran bukan murni hasil usaha manusia, tapi anugerah dari Allah. Oleh karena itu, berdoalah dengan doa paling agungsebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Fatihah

    > اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

    Tunjukilah kami jalan yang lurus. (QS. Al-Fatihah: 6).


  • Baca Juga :

  • 2. Membersihkan hati dari hawa nafsu dan syahwat, sebab kadang seseorang tahu kebenaran, tapi tidak ingin mengikutinya karena hatinya condong pada hawa nafsu: keinginan dunia, jabatan, popularitas, atau syahwat. Oleh karena itu, hati harus dibersihkan melalui dzikir secarakonsisten, puasa dan ibadah yang ikhlas, meninggalkan maksiat, walau pun kecil, serta bersahabatlah dengan orang saleh. Nabi bersabda:

    "Ketahuilah, dalam tubuh ada segumpal daging. Jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik; jika ia rusak, maka seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah, ia adalah hati." (HR. Bukhari dan Muslim)

         3. Mencari Ilmu yang benar dan Terpercaya. Agar bisa membedakan yang benar dan batil, seseorang harus belajar dari sumber yang shahih yaitu pada Al-Qur’an dan hadis Nabi yang sahih, penjelasan ulama dan berguru pada ulama yangbenar lurus aqidah dan manhaj-nya.

    Tanpa ilmu, seseorang akan mudah tertipu oleh kebatilan yang dikemas dalam logika palsu, retorika indah, ataskepentingan duniawi.

    قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ 

    "Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"(QS. Az-Zumar: 9).

    4. Bergaul di lingkungan yang mendukung kebenaran.Mengingat lingkungan sangat memengaruhi keberanian kita dalam mengikuti kebenaran. Maka, dekatlah dengan orang-orang saleh, jauhi komunitas yang menormalisasi kebatilan. Rajin ikut kajian, halaqah, atau forum ilmu yang sehat.

    Nabi bersabda: "Seseorang berada di atas agama (gaya hidup) teman dekatnya, maka lihatlah dengan siapa kalian berteman." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

    5. Bersabar dalam menjalankan kebenaran sebab, kebenaran sering kali berat, asing, dan tidak populer. Tapi di sinilah ujian sesungguhnya: apakah kita tetap teguh atau mundur karena tekanan?

    وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَايُوقِنُونَ 

    "Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, ketika mereka sabar dan yakin terhadap ayat-ayat Kami." (QS. As-Sajdah: 24).

    6. Menguatkan Komitmen melalui amal saleh. Bahwasetiap amal saleh yang dikerjakan dengan ikhlas akan memperkuat kecintaan pada kebenaran. Sebaliknya,menoleransi amal buruk akan mematikan cahaya hati.

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَل لَّكُمْ فُرْقَانًا 

    "Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqan (kemampuan membedakan yang hak dari yang batil)." (QS. Al-Anfal: 29)

    7. Istiqamah (konsistensi dalam kebaikan) sangat penting bagi seorang pejuang karena menjadi penopang utama keteguhan hati dan arah perjuangan. Tanpa istiqamah, semangat bisa goyah oleh godaan, tekanan, atau kesulitan. Pejuang yang istiqamah tidak mudah berubah haluan meski menghadapi rintangan, karena ia berpegang teguh pada nilai, tujuan, dan prinsip yang diyakininya. Inilah yang membuat perjuangannya kokoh, berkelanjutan, dan membawa dampak nyata dalam jangka panjang.

    Mengikuti kebenaran bukan sekadar tahu yang benar. Tapi butuh: Hati yang tunduk, Ilmu yang kuat, Nafsu yang terkendali, serta lingkungan yang baik, dan pertolongan dari Allah yang terus diminta.

    Kebenaran itu mulia. Tapi hanya mereka yang diberi hidayah dan taufik yang bisa mengikutinya hingga akhir hayat.

    اللَّهُمَّ اجعلنا من الذين يستمعون القول فيتبعون أحسنه 

    "Ya Allah, jadikan kami termasuk orang-orang yang mendengarkan perkataan dan mengikuti yang terbaik darinya." Aamiin. Wallahu a’lam bisawwabe.





  • Update Info Covid 19 Nasional dan Internasional Disini:

  • Tag :

  • Komentar :

  • Share :



Baca Lainnya



HAM ISLAM DALAM KHUTBAH WADA

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Islam Sebagai Pandangan Hidup (Way of Life)

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Antara \"Tamparan Sunyi\" Adnan dan Validitas Media Sosial

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Ketika Umat Islam Laksana Buih di Lautan

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

A Historic New York City Mayoral Election

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Negara Prioritas Dikunjungi Walikota New York terpilih

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0


SOLIDARITAS DALAM ISLAM

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Khutbah Id Rasa Kampanye

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0