-
Gelombang Unjuk Rasa Anti-Pemerintah Terus Berlanjut di Thailand
-
Faisal Mursila
-
Foto: trt
Bangkok, MASYARAKAT.NET - Kelompok anti-pemerintah, yang telah melakukan protes untuk reformasi konstitusi di Thailand dan pengunduran diri Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha, telah melanjutkan aksi mereka pada hari keempat. Aksi protes berlanjut di tengah pengumuman keadaan darurat oleh pemerintah yang melarang demonstrasi skala besar.
Para pengunjuk rasa berkumpul di beberapa bagian ibu kota, Bangkok, mereka meneriakkan tuntutan pengunduran diri pemerintah, seruan untuk reformasi pengawasan militer atas politik dan status monarki.
Layanan kereta dihentikan setelah pengunjuk rasa berkumpul di tiga stasiun kereta berkecepatan tinggi di kota itu menyusul panggilan media sosial pada sore hari.
Perdana Menteri Prayut mengumumkan setelah rapat kabinet kemarin bahwa jika demonstrasi yang telah berlangsung selama dua bulan terakhir ini terus berlanjut, jam malam akan diumumkan secara nasional.
Protes anti-pemerintah di negeri gajah putih ini bermula pada 14 Desember tahun lalu, setelah partai oposisi Future Forward Party (FFP) ditutup dan dikeluarkan dari parlemen menyusul pemilu 2019 yang kontroversial.
-
Baca Juga :
- Satgas Merah Putih II Jalankan Misi Kemanusiaan di Gaza
- Gaza Dibombardir, Jurnalis Tewas, Greenpress: Dunia Harus Bergerak!
-
Pada 19 September, di ibu kota Bangkok, 50.000 orang pendukung oposisi melancarkan protes terbesar di negara itu sejak 2014, yang terakhir adalah demonstrasi besar-besaran pada 14 dan 15 Oktober.
Setelah protes baru-baru ini, pemerintah mengumumkan keadaan darurat di ibu kota, Bangkok, pada 15 Oktober, yang melarang lebih dari 5 orang berkumpul.
Para pengunjuk rasa, yang tidak mendengar putusan tersebut dan turun ke jalan Bangkok pada hari yang sama, berencana melanjutkan aksi unjuk rasa.[fm]
-
Update Info Covid 19 Nasional dan Internasional Disini:
-
Komentar :
-
Share :