-
Hakikat Hidup Adalah Ibadah
-
New Masyarakat.net
-
Aswar Hasan
Aswar Hasan
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya‘budūn
Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Dari segi bahasa, kata ibadah adalah satu akar dengan abdun, yang berarti hamba. Karena itu, beribadah berarti tindakan menghambakan diri, melakukan kebaktian.
Ayat tersebut juga juga bisa ditafsirkan sebagai penegasan bahwa nature manusia adalah beribadah. Hal itu didasarkan pada adanya “perjanjian primordial” antara manusia dengan Tuhan sebelum manusia lahir ke dunia sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an surat Al a’raf (7):172. (ensiklopedi Nucholish Madjid, jilid 2, hal 918).
Secara istilah (terminologis), ibadah adalah segala sesuatu yang kita pentingkan yang senantiasa kita sembah, cintai dan mencari keridhaan-Nya, baik berupa ucapan maupun perbuatan, yang tampak maupun yang tersembunyi. Contohnya ibadah; shalat, puasa, zakat, haji, membaca Al-Qur'an, berzikir, dan juga perbuatan sehari-hari yang diniatkan karena Allah seperti bekerja atau membantu orang lain. Bahwa ibadah itu, hanya boleh ditujukan kepada Allah sebagaimana 5 kali sehari semalam kita ucapkan atau ikrarkan: "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan." (QS. Al-Fatihah: 5).
Al-Qurthubi menyebutkan bahwa ibadah mencakup ketaatan secara menyeluruh terhadap perintah Allah, baik berupa keyakinan, ucapan, maupun perbuatan. Ibadah menurut beliau bukan hanya shalat atau puasa, tetapi seluruh aktivitas yang diniatkan untuk Allah dan sesuai syariat.
Sementara itu, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam risalahnya menjelaskan bahwa ibadah adalah nama yang mencakup segala sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allah, berupa perkataan dan perbuatan, yang lahir maupun batin." Contoh ibadah lahiriah: shalat, zakat, haji. Sementara itu, contoh ibadah batiniah: cinta kepada Allah, tawakal, takut kepada-Nya, ikhlas, dsb.
-
Baca Juga :
-
Quraish Shihab dalam tafsir Al Mishbah volume13 menafsirkan surat adz Dzariyat tersebut, dengan menyatakan bahwa ibadah bukan hanya sekadar ketaatan dan ketundukan, tetapi ia adalah satu bentuk ketundukan dan ketaatan yang mencapai puncaknya akibat adanya rasa keagungan dalam jiwa seseorang terhadap siapa yang kepadanya ia mengabdi. Ia juga merupakan dampak dari keyakinan bahwa pengabdian itu tertuju kepada yang memiliki kekuasaan yang tidak terjangkau arti hakekatnya.
Ibadah terdiri dari ibadah murni (mahdah) dan ibadah tidak murni (ghairu mahdah) ibadah mahdah adalah ibadah yang telah ditentukan oleh Allah bentuk, kadar, atau waktunya, seperti shalat,zakat, puasa, dan haji. Sementara ibadah ghairu mahdah adalah segala aktivitas lahir batin manusia yang dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah menghendaki agar segala aktivitas manusia dilakukannya demi karena Allah, yakni sesuai dan sejalan dengan tuntunan petunjuk-Nya. Jadi, hakekat ibadah adalah menempatkan diri seseorang dalam kedudukan kerendahan dan ketundukan serta mengarahkannya ke arah maqam Tuhannya.
Pertanyaannya, sudahkah kita senantiasa telah beribadah secara benar sesuai tuntunan-Nya? Wallahu a’ lam bisawwabe. ( Sudah pernah dimuat di Harian Fajar)
-
Update Info Covid 19 Nasional dan Internasional Disini:
-
Tag :
-
Komentar :
-
Share :