• Ikhlas Jalani Hidup

  • New Masyarakat.net
  • Ikhlas Jalani Hidup

    Aswar Hasan (aras)

    Aswar Hasan 

    > وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

    "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus..."(QS. Al-Bayyinah: 5)

    Anda tentu pernah mengalami kebelet yang sangat mendesak untuk BAB. Tindakan prioritas anda tentu menyalurkan keinginan anda dengan mencari tempat buang BAB yang aman dan nyaman untuk anda. Anda menghindari dan tak mau antri karena kemendesakannya. Dan, disaat menyalurkan BAB, anda tak mau terlihat oleh siapa pun. Itulah sebabnya, semua tempat BAB dirangcang tertutup karena siapapun yang sedang BAB tak ingin terlihat oleh siapapun alias jauh dari keinginan pamer atau riya.

    Pada saat hajatnya BAB terlaksana, ia merasa plong dan nikmat luar biasa, karena hajatnya telah terlaksana dan, barang yang sudah ia salurkan itu, tak berselera ia melihatnya alias ia melupakannya segera dan tidak memerdulikannya. Ia pun sibuk dengan aktifitas lainnya.

    Pembaca yang Budiman, begitulah perumpamaan contoh perbuatan ikhlas yang kemiripannya dengan keinginan untuk BAB. Ia bersegera, tidak mau pamer, dan tidak menikmatinya/menyaksikannya atau memersoalkannya setelah menyalurkannya. 

    Secara bahasa, ikhlas berarti "murni" atau "bersih". Dalam istilah syariat, ikhlas adalah melakukan amal semata-mata untuk mengharap ridha Allah tidak karena yang lainnya, tanpa menginginkan pujian, penghormatan, atau imbalan duniawi. Seperti dikatakan oleh Imam Ibnul Qayyim, bahwa ikhlas adalah ketika seorang hamba tidak peduli terhadap pandangan manusia dan hanya fokus kepada penilaian Allah.

    Ikhlas merupakan pondasi utama bagi setiap amal dalam Islam. Tanpa ikhlas, amal sebesar apapun di mata manusia akan menjadi sia-sia di sisi Allah. Maka, penting bagi setiap mukmin untuk selalu memperbaharui niatnya, memperjuangkan keikhlasan, dan berusaha menjauhkan diri dari riya’ dan sum’ah. Seperti petani yang menanam pohon untuk hasil nyata, bukan untuk pamer, demikianlah seharusnya seorang muslim dalam setiap amalnya: murni karena Allah, bukan karena manusia. Semoga Allah menjadikan kita semua termasuk golongan hamba-Nya yang ikhlas, yang kelak mendapat balasan terbaik di sisi-Nya.


  • Baca Juga :

  • Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering kali melakukan berbagai aktivitas. Namun, tidak semua aktivitas dinilai sama di sisi Allah. Islam menekankan bahwa nilai suatu amal bergantung pada niat dan keikhlasan pelakunya. Tanpa ikhlas, amal yang secara lahiriah tampak besar apa pun bisa menjadi tidak bernilai sama sekali. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

    "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus..."(QS. Al-Bayyinah: 5)

    Ikhlas berarti memurnikan tujuan amal semata-mata karena Allah, bebas dari segala bentuk riya' (pamer) atau keinginan duniawi. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengingatkan:"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan (balasan) sesuai dengan apa yang diniatkannya." (HR. Bukhari dan Muslim).

    “Aku adalah Zat yang paling tidak membutuhkan sekutu. Barangsiapa melakukan suatu amal yang mempersekutukan Aku dengan selain-Ku, maka Aku tinggalkan dia dan sekutunya itu." (HR. Muslim).

    Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kemurnian niat. Amal yang bercampur dengan niat duniawi atau ingin dipuji manusia, akan tertolak di sisi Allah.

    Ikhlas ibarat air bening di dalam gelas. Jika air itu tetap jernih tanpa campuran apapun, ia menyegarkan siapa pun yang meminumnya. Namun, jika dicampur lumpur atau kotoran, air itu akan keruh dan tak layak diminum. Demikian pula  dengan amal yang ikhlas. Jika bersih dari niat selain Allah, ia akan diterima dan mendatangkan keberkahan. Tapi, jika tercampur dengan niat duniawi, amal itu kehilangan nilainya. Wallahu a’lam bisawwabe.





  • Update Info Covid 19 Nasional dan Internasional Disini:

  • Tag :

  • Komentar :

  • Share :



Baca Lainnya



Ketauladanan Ibrahim AS dalam Pengabdian dan Kepemimpinan

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Urgensi Amar Ma\'ruf dan Nahyi Mungkar

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Masanya Kota New York Memilih Perubahan

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0


Kunci Kebangkitan

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Masjid Al-Hikmah New York, USA

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Sudahkah Kita Sollider Terhadap Nasib Palestina?

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Make America Great Again ala Trump

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

CiviL Sosiaty

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0