-
Menjemput Ampunan Ilahi
-
New Masyarakat.net
-
Aswar Hasan (aras)
Aswar Hasan
"يا ابن آدم، إنك ما دعوتني ورجوتني غفرتُ لك على ما كان فيك ولا أُبالي، يا ابن آدم، لو بلغت ذنوبك عنان السماء ثم استغفرتني غفرتُ لك، يا ابن آدم، إنك لو أتيتني بقراب الأرض خطايا ثم لقيتني لا تُشرك بي شيئاً لأتيتك بقرابها مغفرة."
(HR. Tirmidzi)
Artinya;
“Wahai anak Adam, selama engkau berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku akan mengampuni dosa-dosamu walau sebanyak apa pun, dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu menjulang sampai ke langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni engkau. Wahai anak Adam, jika engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menemui-Ku tanpa menyekutukan Aku sedikit pun, niscaya Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sepenuh itu pula. (Hadis ini diriwayatkan oleh Tirmidzi dan beliau mengatakan: hadis hasan sahih).
Hadis ini menunjukkan bahwa Allah Maha Pengampun dan memberikan penghiburan, harapan, dan janji pengampunan itu, berlaku bagi seluruh anak Adam (manusia), sepanjang mereka mengamalkan tiga sikap utama, yaitu; berdoa, berharap, dan tidak menyekutukan Allah.
Selama anak Adam berdoa dan berharap kepada Allah pasti diampuni dosanya dan Allah tidak peduli." Ia menegaskan bahwa selama seorang hamba tidak putus berdoa dan bergantung kepada Allah, maka pintu ampunan selalu terbuka baginya. Bahkan seberat apapun dosa itu, Allah tidak akan peduli selama hamba-Nya kembali dengan penuh harap dan permohonan.
Dalam tafsir ulama, disebutkan bahwa kata "tidak peduli" artinya Allah tidak memperhatikan seberapa besar dosa itu, karena rahmat-Nya jauh lebih luas dari murka-Nya, sebagaimana dalam QS. Al-A’raaf: 156: “Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.”
"Jika dosa-dosamu sampai setinggi langit, lalu engkau memohon ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuni." Gambaran dosa sampai ke langit menandakan betapa luar biasanya dosa itu—baik jumlah maupun beratnya. Namun Allah tetap menawarkan ampunan, jika si pelaku bersungguh-sungguh memohon ampunan (istighfar). Artinya: tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni, selama tidak disertai kesyirikan. Inilah bentuk kasih sayang Allah SWT yang luar biasa luasnya.
-
Baca Juga :
-
"Jika kamu datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh bumi, lalu kamu menemui-Ku tanpa menyekutukan-Ku, pasti Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi pula." Bagian terakhir hadis ini menegaskan bahwa syarat utama ampunan total adalah tauhid (tidak menyekutukan Allah).
Selama seseorang menjaga akidahnya, tidak mempersekutukan Allah, maka meskipun dosa sepenuh bumi, masih ada harapan untuk diampuni.
Kesyirikan adalah dosa terbesar yang tidak akan diampuni jika tidak bertaubat sebelum mati, sebagaimana dalam QS. An-Nisa: 48: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan-Nya, dan Dia mengampuni selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki.”
Olehnya itu, jagalah dan peliharalah tauhid karena itu adalah fondasi utama. Jangan sampai amal baik kita sia-sia karena melakukan kesyirikan, baik besar maupun kecil. Menjaga kemurnian tauhid adalah kunci utama keselamatan iman kita.
Ini adalah pesan cinta dari Allah kepada hamba-Nya: bahwa selama kita berusaha kembali, berdoa, dan tidak menyekutukan-Nya, pintu ampunan selalu terbuka. Tidak peduli seberapa besar dosa kita, karena rahmat-Nya lebih besar. Maka, jangan pernah berhenti berharap kepada Allah.
Ingatlah nasehat para ulama; “Bahwa putus asa dari rahmat Allah adalah dosa yang lebih yang besarnya melebihi daripada dosa yang kau lakukan.” Wallahu a’lam bisawwabe.
-
Update Info Covid 19 Nasional dan Internasional Disini:
-
Tag :
-
Komentar :
-
Share :