• SMSI: Jembatan Kolaborasi Media dan Pemerintah Daerah

  • New Masyarakat.net
  • SMSI: Jembatan Kolaborasi Media dan Pemerintah Daerah

    Arfandi Palallo(SMSI)

    Arfandi Palallo_
    Komunitas Literasi Digital Sulsel_

    Saya sering berpikir,
    media dan pemerintah itu sebenarnya sama-sama punya niat baik.
    Hanya saja, terlalu sibuk membuktikan siapa yang paling benar.

    Media bilang; tanpa kami, rakyat buta.
    Pemerintah bilang; tanpa kami, rakyat kacau.
    Padahal, keduanya sedang berjuang untuk hal yang sama mencerdaskan masyarakat.

    Dan di situlah SMSI hadir.
    Tidak untuk jadi wasit.
    Apalagi penonton.
    Tapi jembatan.

    Antara berita dan kebijakan.
    Antara kritik dan solusi.
    Antara pemerintah yang ingin didengar, dan media yang ingin dipercaya.

    Begitu saya dengar SMSI Gowa akan dilantik, pikiran saya langsung melayang ke sana.
    Gowa  tanah bersejarah.
    Dulu kerajaan besar.
    Sekarang semoga jadi pusat kebangkitan media lokal.

    Media di Gowa tumbuh cepat.
    Ada yang idealis. Ada yang realistis.
    Ada yang hidup dari klik.
    Ada yang bertahan dari niat baik.

    SMSI datang bukan untuk mengatur.
    Tapi untuk menata.
    Agar media tak saling sikut.
    Dan pemerintah tak kehilangan kepercayaan.

    Kolaborasi.
    Kata yang sering diucap, tapi jarang benar-benar terjadi.

    Media ingin bebas.
    Pemerintah ingin aman.
    Dua kata itu jarang duduk satu meja — kecuali kalau ada yang menjembatani.

    Itulah peran SMSI.
    Mendekatkan dua sisi yang sering salah paham.
    Lewat pelatihan, dialog, dan etika bersama.


  • Baca Juga :

  • Media tetap kritis, tapi santun.
    Pemerintah tetap terbuka, tapi tangguh.
    Bukan saling puji.
    Bukan saling jegal.

    Saya suka kalimat Ketua Formatur SMSI Gowa, Bang Johanis UB:
    “Kami ingin menciptakan ruang kolaborasi, bukan konfrontasi.”

    Sederhana. Tapi dalam.
    Karena media dan pemerintah seharusnya tidak berhadapan -- mereka berdampingan.

    Pelantikan SMSI Gowa nanti mungkin tidak megah.
    Tapi bisa jadi bersejarah.
    Kalau dijalankan dengan niat yang benar.

    Media yang sehat tidak hanya menulis berita.
    Tapi membangun kesadaran.
    Dan SMSI yang kuat bukan yang punya banyak anggota,
    tapi yang dipercaya masyarakat dan pemerintahnya.

    Saya membayangkan pelantikan ini jadi awal perubahan.
    Dari media yang berebut sensasi,
    menjadi media yang berebut kredibilitas.
    Dari hubungan curiga,
    menjadi hubungan yang saling percaya.

    Kalau itu terjadi,
    Gowa tidak hanya punya sejarah masa lalu.
    Tapi juga sejarah baru dunia pers lokal.

    Media dan pemerintah tidak harus sependapat.
    Tapi harus searah  menuju kebenaran dan kemajuan.

    Dan di antara keduanya, SMSI hadir.
    Merangkul. Tapi tegas.
    Menjaga agar dua sisi itu tak pernah benar-benar terputus.





  • Update Info Covid 19 Nasional dan Internasional Disini:

  • Tag :

  • Komentar :

  • Share :



Baca Lainnya



Pesantren Pilar Peradaban

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Kenapa Mamdani, Bukan Cuomo?

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Damai Palestina

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Fir’aun Masa Kini, Siapakah Musanya?

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Kapolri Mendahului atau \"Melawan\" Presiden

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Muktamar PPP 2025 Harapan Untuk Berbenah

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Sia-Sia Mengharapkan Cintamu

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Muhammad (pbuh) Legacy for a Better World

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Kompetensi Kenabian

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0