-
DJKI Gandeng UNPAR dan ITB, Dorong Riset Kampus Jadi Inovasi Bernilai Ekonomi
-
New Masyarakat.net
-
DJKI Gandeng UNPAR dan ITB, Dorong Riset Kampus Jadi Inovasi Bernilai Ekonomi(Int)
Bandung, MASYARAKAT.NET – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Jumat(12/9/ 2025. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Rektorat Universitas Parahyangan, Bandung ini berfokus pada Penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, pelindungan, dukungan, dan pemanfaatan kekayaan intelektual (KI).
Bersamaan dengan agenda tersebut, penandatanganan perjanjian kerja sama lainnya juga turut dilakukan dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Perjanjian ini diarahkan pada pembentukan Pusat Dukungan Teknologi dan Inovasi (Technology and Innovation Support Center/TISC).
Dalam kesempatannya, Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Razilu menyampaikan bahwa pendirian TISC di ITB merupakan langkah strategi penting untuk memperkuat hubungan antara riset perguruan tinggi dan kebutuhan industri.
“TISC akan menjadi pusat layanan bagi peneliti dan mahasiswa agar hasil karya mereka tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi dapat memberi nilai tambah ekonomi, sosial, dan budaya bagi bangsa. Kedua perjanjian ini menunjukkan komitmen DJKI dalam memperkuat jejaring kerja sama strategis dengan perguruan tinggi sebagai penggerak inovasi nasional,” ujar Razilu.
Pada kesempatan yang sama, Razilu turut memberikan kuliah umum di hadapan para sivitas akademika. Dalam paparannya, Razilu menekankan pentingnya kesadaran terhadap pelindungan KI di lingkungan perguruan tinggi.
-
Baca Juga :
- Opening WMSJ 2025 Malam Ini: 15 Ribu Pramuka dari Berbagai Negara Deklarasikan Pesan Perdamaian Dunia
- MengeNal Konsep Pendidikan Deep Learning Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam
-
“Inovasi adalah inti dari kemajuan, dan di balik setiap inovasi ada sebuah ide. Namun, ide saja tidak cukup. Untuk memberikan dampak nyata, ide harus dilindungi dan dikembangkan menjadi sesuatu yang memiliki nilai komersial. Di sinilah peran penting KI sebagai jembatan yang menghubungkan dunia akademis yang kaya akan ide dan riset dengan dunia komersial yang membutuhkan produk dan layanan inovatif,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Razilu menegaskan tentang bagaimana sebuah ide adalah benih dari KI, yang ketika diwujudkan menjadi karya dan dirawat serta dilindungi dengan benar dapat tumbuh menjadi aset berharga yang menjembatani dunia akademis dengan dunia komersial. Menurutnya, KI adalah jembatan vital yang menghubungkan ide-ide cemerlang dengan aset bernilai ekonomi.
Menutup kegiatan tersebut, Razilu menegaskan pentingnya memandang KI sebagai bagian dari strategi pembangunan nasional.
“KI harus dipandang sebagai aset strategis. Melalui pelindungan KI, ide dan inovasi tidak hanya terjaga dari pencurian, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi nilai komersial yang memberi manfaat bagi pemilik, perguruan tinggi, dan masyarakat. Inilah yang menjadi alasan utama mengapa setiap ide yang lahir dari kampus perlu segera dilindungi dan dikelola dengan baik,” pungkasnya.(BM)
-
Update Info Covid 19 Nasional dan Internasional Disini:
-
Tag :
-
Komentar :
-
Share :