-
MUSUH KEIMANAN
-
New Masyarakat.net
-
Aswar Hasan (aras)
Aswar Hasan
وَمَن يُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ ٱلْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ ٱلْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِۦ جَهَنَّمَ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًۭا
“Dan barang siapa yang menentang Rasul setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dipilihnya Itu, dan Kami masukkan ia ke dalam neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa: 115).
Ayat ini menjadi peringatan bahwa siapa pun yang menyimpang dari jalan iman setelah kebenaran datang kepadanya, maka ia akan jatuh dalam kebinasaan. Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa orang yang menyimpang dari petunjuk Rasul dan jalan para mukmin, akan dibiarkan Allah dalam kesesatan yang dipilihnya sendiri, dan akhirnya dimasukkan ke dalam neraka Jahannam.
Sementara itu M. Quraish Shihab dalam menafsirkan ayat ini, menyatakan bahwa barang siapa terus menerus menentang Rasul sehingga ada dalam hatinya atau perbuatannya sesuatu yang menentang beliau sesudah jelas kebenaran baginya, bukan sebelum diketahuinya atau bahkan sebelum jelas baginya, dan upaya menentang itu dilanjutkan dengan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami arahkan dia, yakni kami biarkan dia leluasa, ke arah yang dia pilih atau Kami biarkan dia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan dia di akhirat nanti ke dalam Jahannan, yang menyambutnya dengan wajah muram dan Jahannan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.
Senada dengan tafsir Wahbah az Zuhaili dalam tafsir Al Munir jilid 3 menyatakan bahwa sesungguhnya sikap memusuhi dan menentang Rasulullah Saw, meninggalkan Islam atau murtad dan keluar dari Islam, serta berseberangan dengan kaum Muslimin, mengakibatkan pelakunya terhalang dari mendapat pertolongan dan perlindungan Allah SWT, menjadikan dirinya terlunta-lunta di dalam pekatnya kegelapan dan kesesatan, membuat dirinya dikendalikan oleh hawa nafsunya, dan menyebabkan dirinya masuk ke dalam api neraka Jahannan. Jahannan adalah seburuk-buruk buruk tempat kembalinya orang yang tersesat dan melenceng.
Dari sini dapat dipahami, bahwa musuh-musuh keimanan—yang menyimpangkan manusia dari jalan Allah—perlu dikenali agar tidak menjadi penyebab kebinasaan akhirat.
Dalam khazanah Islam, ada empat musuh utama keimanan yang paling membahayakan yaitu; kemusyrikan, kekafiran, kemunafikan, dan kefasikan.
1. Kemusyrikan (Syirik).
Syirik adalah menyekutukan Allah dalam ketuhanan, kekuasaan, atau ibadah. Ini adalah bentuk pengkhianatan spiritual paling besar.
Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni dosa yang selain dari itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An-Nisa: 48).
Imam Al-Ghazali menyebut syirik sebagai “penyakit hati paling kronis yang membinasakan amal dan membutakan fitrah manusia” Sementara itu, IbnuTaimiyah menekankan bahwa syirik tidak selalu berupa penyembahan berhala, tetapi juga bisa dalam bentuk menjadikan makhluk sebagai sandaran hati melebihi Allah, seperti menggantungkan nasib kepada manusia, benda, atau sistem tanpa keimanan kepada qadha dan qadar.
2. Kekafiran (Kufur)
Kufur adalah penolakan terhadap kebenaran setelah jelas dalil dan petunjuknya. Kufur bisa bersifat mutlak (murtad) atau kufur nikmat (tidak bersyukur kepada Allah). Allah berfirman: "Sesungguhnya orang-orang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Bayyinah: 6).
-
Baca Juga :
-
Syekh Abdurrahman As-Sa'di dalam tafsirnya menekankan bahwa kekafiran bukan hanya tidak percaya, tetapi juga sikap menolak kebenaran karena sombong, iri, atau benci, sebagaimana kaum kafir Quraisy yang menolak Nabi Muhammad SAW karena takut kehilangan status sosial.
3.Kemunafikan (Nifak)
Nifak adalah berpura-pura beriman di hadapan manusia, namun menyembunyikan kekafiran atau kebencian terhadap Islam di dalam hati.
Allah berfirman: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” (QS. An-Nisa: 145).
Imam Ibnul Qayyim membagi kemunafikan menjadi dua, yakni;
Nifak i’tiqadi (keyakinan): yang mengeluarkan dari Islam. Dan, Nifak amali (perilaku): seperti berdusta, khianat, dan ingkar janji.
Rasulullah SAW bersabda: "Tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara, ia berdusta; jika berjanji, ia mengingkari; jika diberi amanah, ia berkhianat." (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Kefasikan (Fusuq)
Fasiq adalah orang yang terus-menerus melakukan maksiat dan keluar dari ketaatan kepada Allah.
Allah berfirman: "Dan adapun orang-orang yang fasik, maka tempat mereka adalah neraka Jahannam. Setiap kali mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya." (QS. As-Sajdah: 20)
Al-Hasan al-Bashri mengatakan, “Fasiq adalah orang yang tahu kebenaran namun dengan sengaja meninggalkannya, lalu hidup dalam kebiasaan dosa seolah takkan dimintai pertanggungjawaban.”
Kefasikan bisa dalam bentuk terbuka (seperti zina, riba, korupsi, ghibah, meninggalkan salat) atau tersembunyi (seperti dengki, riya, sombong). Kefasikan yang berlarut-larut tanpa taubat akan mengikis iman sedikit demi sedikit.
Dengan demikian, kita perlu senantiasa untuk waspada dan muhasabah.
Keempat musuh keimanan tersebut, saling berkaitan. Syirik bisa membawa kepada kufur; kufur bisa dibungkus dalam kemunafikan; kemunafikan bisa ditutupi dengan kefasikan yang terus dilakukan.
Itulah sebabnya kita patut merenungkan nasehat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang menyatakan; “Keimanan itu laksana pohon yang akarnya tertanam kuat di hati dan cabangnya menjulang ke langit. Tapi jika akarnya dirusak oleh syirik, kufur, nifak, dan fasiq, pohon itu akan tumbang, layu, dan mati.”
Oleh karena itu, seorang mukmin harus senantiasa melakukan muhasabah (introspeksi), memperbarui iman dengan ilmu, amal, dan dzikir, serta berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari empat musuh utama keimanan ini. Wallāhu a‘lam bish-shawāb
-
Update Info Covid 19 Nasional dan Internasional Disini:
-
Tag :
-
Komentar :
-
Share :