• Umat Islam Harus Percaya Diri dan Bangkit

  • New Masyarakat.net
  • Umat Islam Harus Percaya Diri dan Bangkit

    Dr Ichsanuddin Noorsyi(aras)

    Bekasi, MASYARAKAT.NET-Umat Islam tertinggal dalam berbagai aspek kehidupan, sudah saatnya bangkit dan bangun kepercayaan diri untuk menunjukkan  konsistensi dan menjawab problematika umat.

    Demikian disampaikan Ichsanuddin Noorsyi, Pakar Ekonomi dan Politik Islam, dalam kajian Ahad pagi di Masjid Baiturahim, Villa Taman Kartini Bekasi Timur, Ahad 2 November 2025.

    Ichsanuddin Noorsyi mengatakan bahwa Islam seakan tertinggal dalam beberapa aspek kehidupan. "Sistem pendidikan Islam seakan akan tertinggal dari sistem pendidikan barat,  Sistem ekonomi masih terjebak dalam sistem riba", terangnya. 

    Kemajuan teknologi AI menjadi salah satu sorotan Ichsanuddin Noorsyi. "Saat ini AI menjadi alat penyampai pesan yang jadi andalan dan dipercaya hampir semua orang di dunia. Padahal AI dibuat oleh segelintir orang untuk menguasai dunia. Segelintir orang yang menjadikan ide matrealistik sebagai sandarannya", jelas beliau.

    Dalam era ghozwul fikri atau perang pemikiran saat ini umat Islam harus lebih pintar dari AI (Artificial Inteligent). "Betapa banyak hal hal dapat dijelaskan sekaligus dimanipulasi oleh AI", jelasnya.

    Menurutnya, jalan selamat atau jalan untuk memenangkan perang pemikiran saat ini, umat Islam harus kembali kepada Al Qur'an dan Hadits. 

    Al Qur'an telah disusun secara sistematis dan terstuktur. "Al Qur'an jangan hanya sekedar dibaca, tetapi juga difahami pesan dibalik ayat-ayat yang tertulis", sampainya.

    Dalam kesempatan ini, Ichsanuddin mengajak Umat Islam untuk terus membangun dan menguatkan modal sosial. "Modal sosial adalah dasar dari modal politik dan ekonomi", tandasnya.


  • Baca Juga :

  • Beliau menambahkan, penerapan modal sosial dapat dimulai dari keluarga. Modal sosial mencakup nilai nilai yang diyakini, komitmen, kejujuran, silaturahim dan kepemimpinan.

    "Buatlah jadwal untuk sholat berjamaah di rumah atau diskusi antar anggota keluarga secara rutin. Orang tua punya kewajiban untuk mencuci qolbu dan fikiran anak-anaknya dari kontaminasi pemikiran liar, dan mengarahkan dengan cara berfikir yang benar" ungkapnya.

    Menurut Ichsanudin orang tua juga harus terus melatih dirinya agar dapat berfikir secara terstruktur (konfirmasi, verifikasi, validasi), dalam melihat dan menyelesaikan berbagai permasalahan. Agar terbangun cara berfikir kritis, sehingga dapat menyelesaikan masalah dengan tepat. 

    "Masjid sebagai salah satu pusat peradaban seyogyanya dapat mengambil peran secara signifikan. Masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial, pendidikan dan ekonomi yang bertujuan memberdayakan masyarakat. Masjid dan pasar adalah kekuatan sosial, politik dan ekonomi umat Islam", jelasnya.

    Ustadz Bambang Pribadi panitia kegiatan pengajian ini menyampaikan kajian ini diadakan untuk memberi pencerahan kepada umat. 

    "Umat Islam perlu diberikan pemahaman bahwa Alqur'an bukan hanya untuk di hafal tetapi di fahami. Sebagaimana para sahabat belajar pada Nabi Saw per sepuluh ayat, tidak minta dipindah sebelum mengerti, faham dan diamalkan", terangnya. 

    Selanjutnya kata Bambang  jika mempelajari Alqur'an hanya untuk mengejar hafalan, dilarang oleh Allah SWT."Sebagaimana tercantum dalam QS Al Qiyamah (75) : 16-18", jelasnya.(Bur)





  • Update Info Covid 19 Nasional dan Internasional Disini:

  • Tag :

  • Komentar :

  • Share :



Baca Lainnya






Gula Kelapa Kulon Progo Jogja Resmi Diakui Uni Eropa

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0




Paten Lebih Transparan, DJKI Lakukan Revisi Pedoman Baru

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0