-
Harapan Itu Semakin Nampak!
-
New Masyarakat.net
-
Imam Shamsi Ali(Int)
Shamsi Ali Al-Nuyorki*
Hari ini ada berita yang menarik dan menjadi perhatian banyak warga Kota New York. Setelah berhari-hari tidak menentu apakah Endrew Cuomo, mantan Gubenur New York yang terpaksa mundur karena tuduhan pelecehan seksual oleh beberapa mantan stafnya di gubernuran, kini menyatakan akan maju sebagai calon walikota melalui jalur kandidat independen. Hal itu dia putuskan setelah mengalami kekalahan fatal yang memalukan dari calon Demokrat, Zohran Kwame Mamdani.
Dengan keputusan Cuomo untuk maju Salam pemilihan Nopember ini menjadikan pemilihan walikota New York semakin seru dengan 4 orang calon. Zohran Mamdani dari Partai Demokrat, yang saat ini sebagai kandidat dengan dukungan tertinggi (front runner). Curtis Silwa seorang mantan anggota gengster yang direkrut oleh Partai Republikan, Eric Adam yang sekarang menjabat sebagai walikota dengan dukungan terkecil, dan Cuomo sendiri. Eric dan Cuomo maju melalui jalur independen.
Yang menarik sekaligus aneh adalah sikap sebagian petinggi Partai Demokrat yang masih relaktan memberikan dukungannya kepada calon Partainya sendiri (Zohran Mamdani). Bahkan tanpa malu beberapa petinggi Demokrat, termasuk mantan Gubenur yang buta, David Paterson, secara terbuka menyerukan agar tiga calon lawan Zohran Mamdani bersatu menghalangi kemungkinan kemenangan Zohran. Dia menyarankan agar dua dari tiga kandidat calon lawan Mamfami mundur saja dan menyatukan suara untuk mengalahkannya.
Seruan David Paterson ini disikapi serius oleh Cuomo dan Erick khususnya. Keduanya saling menyerang dan merasa paling pantas mengalahkan Zohran. Padahal baik Cuomo maupun Eric sebenarnya berpeluang kecil untuk mengalahkannya Zohran. Cuomo jelas terbukti dikalahkan secara memalukan di pemilihan Primary lalu. Sementara Eric tidak maju di Primary karena sadar jika dia tidak akan mendapatkan dukungan yang signifikan.
Basis dukungan masing-masing kandidat
Kota New York memang dikenal sebagai Kota dengan pemilih Demokrat yang dominan. Sejak jabatan Rudi Guliani berakhir di tahun 2001 lalu, hampir tidak pernah lagi ada Waikota dari Republikan, kecuali Bloomberg yang sengaja maju dalam satu priode (dari tiga periode) sebagai Republikan. Selebihnya sebagai Demokrat dan satu priode sebagai independen. Michael Bloomberg tidak terpengaruh dengan partai karena memang bukan orang Partai dan memilki kemampuan dana yang besar. Selain itu perpolitikan di Kota New York bahkan negara bagian New York selalu didominasi oleh Demokrat.
Karenanya calon Republikan, Curtis Silwa, tidak terlalu diharapkan untuk memenangkan pertarungan pemilihan walikota New York ini. Mungkin tidak berlebihan jika saya menyebutnya sebagai pelengkap semata.
Eric Adams yang hampir putus asa karena kewalahan mencari dukungan hanya mengharapkan basis zionis Kota New York. Dia tidak tanggung-tanggung maju dengan partai buatan “EndEntiSemitism” dan “Safe and Affordable”. Dua kata yang sebenarnya pembodohan, baik kepada warga Yahudi maupun masyarakat Kota New York. Seolah Kota New York darurat Anti Semitisme dan tidak aman.
Endrew Cuomo masih memiliki masih dukungan yang loyal. Dia adalah warga putih, mantan Gubernur yang sudah pasti ada saham politiknya, dan juga anak mantan Gubernur New York. Dengan demikian Cuomo memiliki pendukung loyalis dari kalangan putih generasi tua, warga Itali di Kota New York, sebagai warga Yahudi dan juga Komunitas Afro Amerika. Hanya saja sebagian besar dukungan Cuomo di Primary lalu telah berpindah ke Zohran Mamdani. Salah satunya adalah pemilih terbesar dari persatuan organisasi-organisasi buruh di Kota New York yang saat ini mendukung Zohran Mamdani.
Sementara itu calon resmi Partai Demokrat sejak awal menunjukkan dukungan yang semakin meninggi. Dukungan itu mengalir secara alami justeru di tengah “setengah hati” dukungan petinggi-petinggi Partai Demokrat di Kota New York. Sebagian pembesar Partai justeru ragu memberikan dukungan. Sebagian bahkan menyerangnya dengan hal-hal yang tidak faktual dan masuk akal. Kita masih ingat Kirsten Gillibrand yang akhirnya harus meminta maaf karena kata-katanya yang memalukan diri sendiri.
Di tengah keraguan para petinggi Demokrat, dengan serangan yang bertubi-tubi dari mereka yang dilanda ketakutan (entah apa sebabnya), termasuk Presiden negara ini, para pebisnis dan Oligarki, hingga ke media-media mainstream, Zohran semakin bersinar. Selain persatuan buruh, federasi guru, persatuan perawat Kota New York, Zohran telah mendapatkan dukungan terbuka dari pejabat-pejabat Kota New York saat ini.
-
Baca Juga :
-
Namun bukan lagi rahasia umum bahwa dukungan loyalis Zohran sejak primary election sangat solid. Dukungan Progressive Demokrat yang selama ini mempopulerkan Bernie Sanders dan OAC (Alexandria Ocasio Cortez) solid mendukung Zohran. Kalangan Komunitas Asia dan Hispanic, sebagian Afrika dan Yahudi juga memberikan dukungan yang besar ke Zohran. Tapi dukungan terbesar adalah dari dua segmen masyakatat Kota New York. Dukungan pemilih Muslim yang jumlahnya tidak kurang dari 200,000, dan yang paling penting adalah dukungan pemilih muda yang jumlahnya di atas 50% di Kota New York.
Memperebutkan Suara Yahudi
Yang juga menarik adalah perebutan suara Komunitas Yahudi yang jumlahnya memang cukup besar. Ada sekitar 1.2 juta warga Yahudi di Kota ini. Artinya hampir 1/6 orang Yahudi dunia ada di Kota New York. Jumlah yang besar ini jelas menjadi perhatian besar semua politisi untuk mendapat dukungan. Belum lagi kekuatan lobbi Yahudi atau AIPAC yang hampir semua politisi bertekuk seolah tak berdaya menghadapinya. Dua kandidat independen (Cuomo dan Eric) berusaha mempoles diri di hadapan warga Yahudi dengan memakai senjata “anti semitisme” dan Israel. Keduanya tidak malu-malu mengaitkan anti semitisme dengan negara Zionis penjajah Israel.
Untuk Zohran Mamdani fenomena itu bukan hal yang mengejutkan dan mengkhawatirkan. Kenyataannya di kalangan masyarakat Yahudi, khususnya kalangan anak muda dan Progressive Jewish, mereka tidak lagi bisa dibutakan oleh dukungan gila kepada Israel. Bahkan pada pemilihan primary lalu ada sekitar 17 persen memilih Zohran Mamdani. Sementara Brad Lander yang Yahudi sepenuh hati, yang saat ini mendukung penuh Zohran dipilih oleh sekitar 23 persen pemilih Yahudi. Dengan demikian, ada sekitar 40 persen pemilih Yahudi kemungkinan besar akan memberikan dukungannya kepada Zohran Mamdani di pemilihan Nopember mendatang.
Realita ini juga tidak lepas dari realita perubahan dukungan kepada Israel dari kalangan Demokrat. Di tahun 2014 lalu hanya sekitar 14 persen pemilih demokrat yang mendukung Palestina. Di tahun 2025 ini dukungan kepada Palestina dari kalangan pemilih Demokrat naik menjadi sekitar 57 persen. Maka sangat wajar, walaupun posisi Zohran yang terbuka dan tegas menyerukan penghentian genosida di Gaza, bahkan menolak dipaksa mengunjungi Israel jika terpilih, tetap mendapat dukungan signifikan dari warga Yahudi.
Minggu lalu juga saya dikontak oleh sekelompok Pemimpin Yahudi yang menamai diri “Rabbis for Zohran”. Mereka mengenalkan diri ke saya karena sangkanya saya adalah bagian dari Tim kampanye Zohran. Saya justeru mengusulkan agar dibentuk Koalisi pimpinan Yahudi Muslim for Zohran. Kita sepakat membentuk Koalisi itu itu. Walaupun nama Zohran disepakati tidak disebut karena isu “non profit”namun Koalisi sepenuhnya dibentuk untuk tujuan mendukung kemenangan Zohran di pemilihan Walikota New York.
Pada akhirnya kita patut optimis bahwa impian untuk mencatat sejarah mengantar Zohran Mamdani menjadi walikota Muslim pertama Kota New York semakin jelas dan dekat. InsyaAllah pada saat itu kami akan merayakan dengan kesyukuran penuh kepada Allah: “fasabbih bihamdi Rabbika wastagfiruh”.
Mohon doa dan dukungan semuanya!
Jamaica Hills, 12 Juli 2025
*A proud New Yorker
-
Update Info Covid 19 Nasional dan Internasional Disini:
-
Tag :
-
Komentar :
-
Share :