• Lima Masjid Megah di Makassar yang Jadi Tempat Wisata Religi

  • Masyarakat.net
  • Lima Masjid Megah di Makassar yang Jadi Tempat Wisata Religi

    Masjid 99 Kubah (Foto: INT/Okezone)

    Makassar, MASYARAKAT.NET- Kota Makassar Sulawesi Selatan terkenal dengan penduduknya yang religius. Di kota ini sering banyak digelar kegiatan Islami berupa pengajian dan sejenisnya. 

    Melihat antusiasme warganya terhadap kegiatan keislaman, Pemerintah Kota maupun pihak swasta membangun beberapa Masjid yang bisa dibilang megah dan menarik khalayak umum. Tak hanya untuk beribadah, masjid megah ini sering digunakan untuk mengkaji agama atau hanya sekedar wisata religi. 

    Dikutip dari Okezone, berikut ini terdapat lima masjid megah yang mampu menarik perhatian warga untuk beribadah dan sering mengunjunginya.

    1. Masjid Amirul Mukminin

    Masjid yang dijuluki masjid terapung ini terletak di kawasan wisata Pantai Losari, Kota Makassar.

    Dijuluki seperti itu karena memang masjid yang didominasi warna abu abu dan putih ini berdiri di atas tumpukan beton yang didorong ke dasar laut menyerupai rumah adat tradisional Sulawesi Selatan. Saat air laut pasang, masjid ini akan terlihat seperti mengapung di atas air.

    Masjid ini memiliki tiga lantai. Lantai dasar masjid digunakan untuk jamaah laki-laki sedangkan lantai dua untuk perempuan. Sementara lantai tiga difungsikan untuk umat muslim yang ingin menjalankan salat sunnah maupun spot ideal untuk melihat keindahan Pantai Losari dari ketinggian.

    Banyak warga sengaja berkunjung ke masjid ini tak hanya untuk beribadah namun juga ingin menikmati sunset yang indah dari atas bangunan masjid.

    2. Masjid Raya Makassar

    Terletak di pusat Kota Makassar, Masjid Raya Makassar dibangun pada tahun 1948 selesai pada tahun 1949 dan mengalami renovasi dari tahun 1999 hingga tahun 2005. Bangunan megah berwarna putih dan berarsitektur Timur Tengah ini juga merupakan peninggalan salah satu jenderal terbesar di Sulawesi yaitu Jenderal M. Yusuf.

    Masjid kebanggaan rakyat Makassar ini dapat menampung hingga 10.000 jamaah, menjadikannya salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara.

    Presiden pertama RI, Ir. Soekarno pernah singgah dan melaksanakan Salat Jumat di masjid ini pada tahun 1957. Sedangkan mantan Presiden Soeharto juga pernah menginjakkan kakinya untuk Salat Jumat pada tahun 1967.

    Dana awal pembangunan masjid hanya Rp60.000 yang diprakarsai KH Ahmad Bone, seorang ulama asal Kabupaten Bone tahun 1947 dengan menunjuk ketua panitia KH Muchtar Lutfi. Selang dua tahun kemudian masjid pun diresmikan dengan menghabiskan biaya Rp1,2 juta.

    3. Masjid 99 Kubah

    Masjid satu ini sangat unik karena memiliki 99 kubah berwarna oranye terang dan putih dan diprediksi akan menjadi daya tarik baru Kota Makassar. Salah satu dalang di balik terciptanya Masjid 99 Kubah ini adalah arsitek, dosen, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

    Menurut beberapa sumber, empat tahun lalu mantan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo ingin membuat konsep landmark kota baru yang terinspirasi dari filosofi 99 Asmaul Husna. Ia kemudian meminta Ridwan Kamil membantunya mewujudkan ide tersebut maka lahirlah Masjid 99 Kubah ini.


  • Baca Juga :

  • Selain digunakan sebagai tempat ibadah, pelataran masjid yang cukup luas sering digunakan warga Makassar untuk berfoto ria. Masjid dengan arsitektur cantik berpadu dengan latar belakang Pantai Losari yang indah akan semakin membuat foto Anda lebih menawan.

    4. Masjid Al Markaz Al Islami

    Masjid yang terletak di Jalan Masjid Raya Nomor 57, Timungan Lompoa, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan ini juga merupakan salah satu masjid terbesar dan termegah yang dimiliki oleh Kota Daeng. Masjid ini berdiri pada tahun 1994 atas prakarsa Jenderal M. Jusuf.

    Pembangunannya membutuhkan waktu sekitar dua tahun dan diresmikan penggunaannya pada tahun 1996. Bangunan masjid terdiri atas tiga lantai yang dibagi-bagi menjadi ruangan-ruangan untuk kesekretariatan, aula, perpustakaan, pendidikan, koperasi, dan kantor MUI Sulawesi Selatan.

    Arsitekturnya terinspirasi dari Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi, Kota Madinah. Meski begitu, bentuk masjid tidak melupakan unsur arsitektur khas Sulawesi Selatan.

    Hal ini terlihat dari atap berbentuk kuncup segi empat yang mengambil inspirasi dari Masjid Katangka, Gowa, sebuah masjid tertua di Sulawesi Selatan dan rumah Bugis-Makassar pada umumnya.

    5. Masjid Muhammad Cheng Ho

    Masjid dengan nama Muhammad Cheng Ho ini dibangun untuk mengenang Cheng Ho, seorang panglima perang dari negeri tirai bambu yang pernah singgah di Makassar yang kemudian menyebarkan Islam.

    Ditambahi nama Cheng Ho agar unsur Tionghoanya tidak hilang. Masjid ini selain digunakan sebagai tempat ibadah, bangunan belakangnya juga digunakan untuk kegiatan lain. Seperti olahraga, ruang pendidikan dan juga ruang amal usaha.

    Berlokasi di Jalan Tun Abdul Razak, Kabupaten Gowa atau di sebelah utara Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Masjid ini memiliki arsitektur yang cukup berbeda dengan lazimnya masjid-masjid di Indonesia.

    Warna catnya didominasi merah cerah. Kubah utamanya tidak berbentuk bulat, melainkan berbentuk klenteng, ciri khas bangunan peribadatan Tionghoa.

    Masjid yang dibangun dan dikelola oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sulsel, Gowa dan Makassar pada tahun 2012 silam ini tak hanya menjalankan fungsi masjid seperti sholat dan pengajian.

    Masjid ini juga memfasilitasi kegiatan i'tikaf saat Ramadan dan terbuka sebagai objek studi pelajar sekolah. Tak hanya di Makassar, Masjid Muhammad Cheng Ho juga ada di beberapa daerah di antaranya Surabaya, Batam, Jember dan lainnya. (Arus)

    Sumber: Okezone





  • Update Info Covid 19 Nasional dan Internasional Disini:

  • Tag :

  • Komentar :

  • Share :



Baca Lainnya



Gaza Lapar dan Terkepung, Umat Dihimbau Turun ke Monas

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0


BWA akan Sumbang Al Quran kepada Peserta Raker PJMI

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0