A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: fopen(/home/masy2394/tmp/sess/ci_session8fa2c6d1439db7bbf3f064678217e4bfb187dcad): failed to open stream: Disk quota exceeded

Filename: drivers/Session_files_driver.php

Line Number: 176

Backtrace:

File: /home/masy2394/public_html/application/controllers/News.php
Line: 8
Function: __construct

File: /home/masy2394/public_html/index.php
Line: 294
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /home/masy2394/tmp/sess)

Filename: Session/Session.php

Line Number: 143

Backtrace:

File: /home/masy2394/public_html/application/controllers/News.php
Line: 8
Function: __construct

File: /home/masy2394/public_html/index.php
Line: 294
Function: require_once

Setiap Manusia Pasti Diuji Sesuai Kemampuannya
  • Setiap Manusia Pasti Diuji Sesuai Kemampuannya

  • New Masyarakat.net
  • Setiap Manusia Pasti Diuji Sesuai Kemampuannya

    Aswar Hasan (aras)

    Aswar Hasan 

    Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
    لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۗ 
    "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.... (QS. Al-Baqarah: 286)

     Dalam tafsir Fi Zhilalil Qur’an jilid 1 Sayyid Quthb dijelaskan bahwa Allah yang telah menugaskan kewajiban pada hamba Nya pasti telah mengetahui hakikat kemampuannya. Seandainya tugas- tugas (beban) itu di luar kesanggupannya niscaya Dia tidak mewajibkannya atas dirinya. Dan, kalau tidak berada di dalam batas kemampuannya, niscaya Allah tidak akan mewajibkannya atas dirinya. Apabila sekali tempo ia merasa lemah, lelah atau merasakan bebannya  berat, maka ia menyadari bahwa itu adalah kelemahan dirinya, bukan bebannya yang terlalu berat.

    Sementara itu, Prof. Quraish Shihab dalam tafsir Al Mishbah volume 1 menyatakan bahwa  tugas-tugas yang dibebankan Allah kepada manusia adalah tugas-tugsas yang lapang (sesuai kesanggupannya). Quraish pun menjelaskan kata lapang dalam konteks tugas yang dipahami dalam arti mudah.

    Sementara di ayat lain Allah berfirman:
    وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
    "Dan sungguh akan Kami uji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 155)

    Rasulullah SAW juga bersabda:
    أَشَدُّ النَّاسِ بَلَاءً الْأَنْبِيَاءُ، ثُمَّ الْأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ، يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ
    "Orang yang paling berat cobaannya adalah para nabi, kemudian orang-orang yang semisal mereka (dalam kesalehan), seseorang akan diuji sesuai dengan kadar agamanya..." (HR. Tirmidzi ).

    Ayat dan hadis ini menegaskan bahwa tidak ada satu pun manusia yang luput dari ujian. Bahkan para nabi, manusia terbaik pilihan Allah, justru mengalami ujian paling berat. Maka kita, sebagai manusia biasa, tentu juga akan mengalami ujian – hanya bentuk, waktu, dan tingkatannya saja yang berbeda-beda. Ada yang diuji dengan kemiskinan, yang lain diuji dengan kekuasaan. Ada yang diuji lewat sakit, yang lain diuji dengan sehat namun lalai. Jenis dan berat ujian itu berbeda bagi setiap orang, dan hanya Allah yang mengetahui kenapa demikian.

    Dalam pada itu, Quraish Shihab  menulis bahwa manusia harus berjuang karena hidup adalah pergulatan antara kebenaran dan kebatilan, pertarungan antara kebaikan dan keburukan. Manusia dalam hidupnya pasti menghadapi setan dan pengikut-pengikutnya. Allah memerintahkan untuk berjuang menghadapi mereka. Tentu saja, dalam pertarungan dan pergulatan pasti ada korban, dipihak yang benar atau yang salah.

    Aneka macam korban itu bisa harta, jiwa, dan buah-buahan baik buah-buahan dalam arti sebenarnya maupun buah-buahan dalam arti buah dari apa yang dicita-citakan. Jangan menggerutu menghadapi ujian, bersabarlah Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali) Kehidupan manusia memang penuh cobaan.  Dan Kami pasti akan menguji kamu untuk mengetahui kualitas keimanan seseorang dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.

    Bersabarlah dalam menghadapi semua itu. Dan sampaikanlah kabar gembira, wahai Nabi Muhammad, kepada orang-orang yang sabar dan tangguh dalam menghadapi cobaan hidup, yakni orang-orang yang apabila ditimpa musibah, apa pun bentuknya, besar maupun kecil, mereka berkata, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).


  • Baca Juga :

  • Mereka berkata demikian untuk menunjukkan kepasrahan total kepada Allah, bahwa apa saja yang ada di dunia ini adalah milik Allah; pun menunjukkan keimanan  mereka akan adanya hari akhir. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk sehingga mengetahui kebenaran ( qur’an. nu. or. id ).

    Allah menakar setiap ujian sesuai dengan kapasitas dan kemampuan hamba-Nya. Apa yang tampak ringan bagi orang lain, bisa jadi sangat berat bagi kita. Dan sebaliknya. Oleh karena itu, tidak adil jika kita membandingkan ujian kita dengan ujian orang lain. Allah tidak akan menimpakan sesuatu di luar batas kemampuan hamba-Nya.

    SABAR, TAWAKKAL DAN YAKIN

    Bagaimana cara menjalaninya? Kuncinya adalah sabar, tawakal, dan keyakinan bahwa semua ada hikmahnya.

    Bayangkan dua orang sedang memikul beban. Yang satu membawa karung pasir seberat 25 kg, yang lain membawa koper logam 15 kg. Sekilas, terlihat si pembawa karung lebih berat bebannya. Tapi ternyata, dia adalah pekerja bangunan yang kuat. Sementara si pembawa koper punya penyakit punggung, dan koper itu justru sangat menyakitkan baginya.

    Begitulah manusia. Ujian tampak berbeda, dan dampaknya pun tak sama. Hanya Allah yang tahu kadar sesungguhnya. Namun yang pasti: setiap manusia pasti bisa menanggung ujiannya, karena telah disesuaikan oleh Allah.

    Rasulullah SAW juga bersabda:
    عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

    "Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin. Semua urusannya baik baginya. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ditimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu pun baik baginya."(HR. Muslim).
    Dan Allah pun berjanji:
            فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا۝ إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا۝

    "Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah: 5–6).

    Maka, jadikan ujian sebagai jalan naik menuju kedewasaan iman. Sabar bukan berarti pasrah tanpa daya, tapi terus bergerak dalam kepercayaan bahwa Allah selalu menyertai. Cobaan tidak untuk menghancurkan, tapi untuk membentuk jiwa yang lebih kuat, tangguh, dan bersinar di hadapan-Nya. Wallahu a’lam bisawwabe.





  • Update Info Covid 19 Nasional dan Internasional Disini:

  • Tag :

  • Komentar :

  • Share :



Baca Lainnya



Mengapa Dakwah Dr Zakir Naik Ditolak?

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Harapan Itu Semakin Nampak!

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0



Happy 4th of July!

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Politik dan Identitas Keislaman

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

JIHAD BESAR

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Puasa Muharram

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Freedom vs Responsibility

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0