-
Kementan Bidik Pasar Unggas Tiongkok lewat Zona Bebas Flu Burung
-
New Masyarakat.net
-
Kementan Bidik Pasar Unggas Tiongkok lewat Zona Bebas Flu Burung(Int)
Jakarta, MASYARAKAT.NET-Kementerian Pertanian (Kementan) menerima audiensi Presiden Komisaris Fujian JiaZhiWei Food Co., Ltd, Wan Ming, di kantor pusat Kementan, Jakarta (1/9/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, yang mewakili Kementan dalam pembahasan peluang akses pasar produk unggas Indonesia ke Tiongkok.
Dalam pertemuan tersebut, Wan Ming menyampaikan apresiasi terhadap capaian Indonesia dalam pengendalian penyakit flu burung serta berharap kerja sama teknis kedua negara dapat mempercepat proses persetujuan ekspor.
“Kami percaya, melalui komunikasi langsung dan kolaborasi yang erat, kita bisa membuka peluang perdagangan unggas yang saling menguntungkan bagi Indonesia dan Tiongkok,” ujar Wan Ming.
Pada kesempatan itu, Agung Suganda menegaskan bahwa Indonesia terus memperkuat pendekatan zona bebas Avian Influenza (AI) untuk mendukung perluasan akses ekspor.
“Melalui self declaration ke World Organisation for Animal Health (WOAH), kami menyiapkan sejumlah daerah sebagai kandidat zona bebas HPAI. Langkah ini menjadi fondasi penting agar produk unggas Indonesia dapat diterima lebih luas, termasuk oleh Tiongkok,” jelas Agung.
Direktur Kesehatan Hewan, Hendra Wibawa, menambahkan bahwa hasil surveilans dan analisis menunjukkan kemajuan signifikan.
-
Baca Juga :
- Kementan dan BRIN Bahas Rekomendasi Kebijakan Peternakan
- Ekspor Pertanian Melonjak, Andil Penting Dorong Surplus Perdagangan Indonesia
-
“Tujuh daerah di antaranya Bandung, Sragen, Malang, Bondowoso, Jembrana, Asahan, dan Pulau Bintan teridentifikasi sangat potensial untuk menjadi zona bebas HPAI. Dengan penguatan pengawasan dan kerja sama lintas pihak, kami optimistis wilayah ini bisa segera ditetapkan sebagai basis ekspor unggas berkualitas,” jelas Hendra.
Sementara itu, Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan, Makmun, menekankan bahwa mutu produk unggas Indonesia telah diakui berbagai negara.
"Produk unggas kita sudah diterima rutin di Singapura, UEA, Brunei Darussalam, Myanmar, Qatar, Jepang, Oman, Timor Leste, Papua Nugini, hingga Bangladesh. Ini bukti bahwa sistem kompartemen yang kita terapkan mampu menjamin keamanan dan mutu produk. Selanjutnya, kami juga menargetkan pasar Arab Saudi, Taiwan, Yaman, Pantai Gading, serta Nigeria,” ungkap Makmun.
Kementan juga terus mendorong negosiasi bilateral yang fleksibel dengan mitra dagang, termasuk Tiongkok, untuk mempertimbangkan ekspor berbasis kompartemen bebas HPAI. Strategi ini dinilai efektif dan adaptif dalam memenuhi standar kesehatan internasional sekaligus mempercepat proses pembukaan akses pasar.
Audiensi diakhiri dengan kesepahaman untuk melanjutkan komunikasi teknis. Kementan akan menyiapkan tim guna membahas detail sertifikasi, standar inspeksi, karantina, dan persyaratan sanitasi dengan pihak Fujian JiaZhiWei Food Co., Ltd.
Kementan berharap pertemuan ini menjadi langkah awal dalam memperluas akses pasar unggas Indonesia ke Tiongkok sekaligus memperkuat kerja sama perdagangan pertanian antar kedua negara.(BM)
-
Update Info Covid 19 Nasional dan Internasional Disini:
-
Tag :
-
Komentar :
-
Share :