Milikilah Mental Petarung

Dr Idris Parakkasi

مَا فَزِعْتُ مِنْ كَثْرَةِ الْعَدُوِّ وَلَا قِلَّةِ الْعَدَدِ، إِنَّمَا النَّصْرُ مِنَ اللهِ تَعَالَى

Dari Khalid bin Walid رضي الله عنه berkata:
Aku tidak pernah takut pada jumlah musuh, karena kemenangan bukan soal banyaknya pasukan, tetapi soal pertolongan Allah.

Pemenang sejati bukanlah yang tak pernah kalah, tapi yang bangkit setiap kali terjatuh. Musuh terbesar bukanlah kegagalan, tetapi menyerah sebelum berperang.

Petarung sejati tidak mengeluh tentang medan yang berat, ia fokus pada kekuatan langkahnya. Bukan kesulitan yang menentukan nasibmu, tapi keteguhan hatimu.

Allah tidak menjanjikan jalan yang mudah, tapi Dia menjamin kemenangan bagi yang bertahan. Milikilah hati singa, berani menghadapi rintangan, tapi tunduk hanya pada Sang Pencipta.

Jika kau ingin meraih apa yang belum pernah kau miliki, kau harus berani melakukan apa yang belum pernah kau lakukan. Jangan takut gagal, takutlah jika kau tidak pernah mencoba.

Petarung tidak dilahirkan dari kenyamanan. Ia ditempa dalam kesulitan, dibentuk oleh kesabaran, dan dimatangkan oleh pengalaman. Tantangan adalah guru terbaik.

Bersyukurlah jika kau masih memiliki musuh, itu tanda kau masih bergerak maju. Diam dan pasrah adalah awal dari kekalahan.
Kekuatan terbesar seorang petarung bukan pada otot atau pedangnya, tapi pada keyakinannya bahwa Allah selalu bersamanya. Dengan-Nya, satu orang bisa seperti seribu.

Jangan berhenti karena lelah, berhentilah ketika sudah selesai. Pahlawan bukan yang tidak pernah menangis, tapi yang mengusap air mata lalu melanjutkan perjuangan.

Dunia ini medan ujian, bukan tempat bersantai. Hidup adalah perjuangan, jika kau tidak siap bertarung, jangan harap kau bisa meraih kemenangan.
Petarung sejati ibarat bara dalam sekam, semakin ditiup badai, justru semakin membara. Bukan karena ia tak kenal takut, tapi karena ia lebih takut pada kehidupan yang sia-sia.

Petarung sejati tidak mati ketika nafasnya berhenti, tapi ketika namanya berhenti menginspirasi. Maka berjuanglah hingga kisahmu menjadi pelita bagi generasi setelahmu.