• SOLIDARITAS DALAM ISLAM

  • New Masyarakat.net
  • SOLIDARITAS DALAM ISLAM

    Aswar Hasan (aras)

    Aswar Hasan

    > مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَىمِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

    Artinya;

    "Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan saling mengasihi adalah seperti satu tubuh; apabila salah satu anggota tubuh merasa sakit, maka seluruh tubuh ikut merasakan dengan tidak bisa tidur dan merasa demam." (HR. Bukhari dan Muslim).

    Hadis tersebut menekankan penting suatu solidaritas bagi sesama orang beriman tanpa memandang latar belakangnya, baik itu bangsanya (termasuk bangsa Palestina, Uighur, atauRohingya di Mianmar) yang saat ini tertindas, atau siapapun, berhak mendapatkan solidaritas kita.

    Solidaritas adalah sebuah keniscayaan, yang sangat dibutuhkan oleh seseorang maupun kelompok masyarakat. Karena pada dasarnya, manusia sebagai makhluk sosial, tidak dapat terlepas dari manusia yang lain. Merujuk pada satu pengertian dari Doyle Paul Johnson dalam bukunya, perihal solidaritas ia mengungkapkan:

    “Solidaritas menunjuk pada suatu keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok yang didasarkan pada keadaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Ikatan ini lebih mendasar daripada hubungan kontraktual yang dibuat atas persetujuan rasional, karena hubungan-hubungan serupa itu mengandaikan sekurang-kurangnya satu tingkat/ derajat consensus terhadap prinsip-prinsip moral yang menjadi dasar kontrak itu.”

    Pengertian tentang solidaritas di atas selanjutnya diperjelas oleh Durkheim sebagai berikut: “Solidaritas adalah perasaan saling percaya antara para anggota dalam suatu kelompok atau komunitas. Kalau orang saling percaya maka mereka akan menjadi satu/ menjadi persahabatan, menjadi saling hormat-menghormati, menjadi terdorong untuk bertanggung jawab dan memperlihatkan kepentingan sesamanya.”

    Secara etimologis, solidaritas memiliki arti kesetiakawanan atau kekompakan. Dalam istilah islam, solidaritas bermakna “tadhamun” atau “takaful”. Lebih dalam lagi, solidaritas merupakan termasuk bagian dari nilai islamyang  humanistik-transendental. Istilah tersebut berusaha mengajak kita (sebagai umat maupun anak bangsa) untuk tidak menganggap cukup hablumminallah dalam berkehidupan berbangsa dan beragama. Melainkan juga harus hablumminannas. Sehingga pada praktiknya, solidaritas cakupannya sangat luas (tidak berhenti pada satu titik).

    Nilai-nilai yang terpancar dalam islam mengenai solidaritas, merupakan suatu urgensi dari sifat kemanusiaan pada manusia itu sendiri. Dalam artian, ketika prinsip kemanusiaan sudah tidak lagi melekat di dalam otak, hati dan perilaku manusia, maka urgensi kita sebagai manusia yang seutuhnya sangatlah patut dipertanyakan (UM.Surabaya, 29/3/2022).

    Sesama Muslim diibaratkan sebagai satu tubuh: bila satu bagian sakit, maka seluruh tubuh turut merasakan penderitaannya. Ini menunjukkan bahwa dalam Islam, empati, tolong-menolong, dan kepedulian sosial bukan hanya dianjurkan, tapi merupakan bagian dari iman.

    Bahkan diperkuat oleh ayat Al-Qur’an yang berbunyi;

    وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى

    "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa." (QS. Al-Mā’idah: 2).

    Bahkan, ada peringatan keras yang menyatakan;


  • Baca Juga :

  • مَنْ لَمْ يَهْتَمَّ بِأَمْرِ الْمُسْلِمِينَ فَلَيْسَ مِنْهُمْ

    Yang artinya;

    "Barangsiapa yang tidak peduli terhadap urusan kaum Muslimin, maka dia bukan termasuk golongan mereka."

    Hadis ini diriwayatkan oleh al-Hakim dalam al-Mustadrak  dari jalur Abdullah bin Mas‘ud, namun sanadnya tidak kuat.

    Hadis "Man lam yahtamma bi amri al-muslimīn falaysa minhum" bukan hadis sahih. Ia lemah (dha‘if) dari segi sanad. Namun, maknanya benar secara umum karena sesuai dengan prinsip-prinsip Islam tentang solidaritas sosial dan kepedulian terhadap sesama Muslim.

    Ajaran Islam secara keseluruhan mendorong empati dan tanggung jawab sosial, yang ditegaskan oleh ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis sahih lainnya.

    Solidaritas tersebut adalah manifestasi rasa kasih sayang seorang muslim

    مَنْ لَا يَرْحَمْ لَا يُرْحَمْ

    (Man lā yarḥam, lā yurḥam)

    Yang berarti; "Barangsiapa tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi."

    Hadis tersebut, diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari, Kitab al-Adab dan Imam Muslim dalam Shahih Muslim.

    Hadis ini mengandung prinsip dasar rahmah (kasih sayang) dalam Islam, yaitu bahwa seseorang yang tidak menunjukkan kasih sayang kepada sesama, tidak layak mendapatkan kasih sayang dari Allah maupun dari manusia.

    Dengan demikian, solidaritas itu harus dilihat satu paket dengan ajaran kasih sayang dari Islam. Wallahu a’lambisawwabe.





  • Update Info Covid 19 Nasional dan Internasional Disini:

  • Tag :

  • Komentar :

  • Share :



Baca Lainnya



HAM ISLAM DALAM KHUTBAH WADA

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Islam Sebagai Pandangan Hidup (Way of Life)

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Antara \"Tamparan Sunyi\" Adnan dan Validitas Media Sosial

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Ketika Umat Islam Laksana Buih di Lautan

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

A Historic New York City Mayoral Election

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Negara Prioritas Dikunjungi Walikota New York terpilih

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0

Doa Untuk Kebenaran dan Kebenaran Menolak Kebatilan

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0


Khutbah Id Rasa Kampanye

favorite_border 0
chat_bubble_outline 0